Kisah ini bukan tentang kemenangan besar. Bukan tentang orang yang kaya mendadak karena hoki luar biasa. Bukan juga tentang slot yang menyelamatkan hidup. Ini cuma tentang seseorang yang lagi capek, yang lagi bingung, dan yang, seperti banyak dari kita, sedang coba bertahan.
Namanya Rafi. 24 tahun. Lulusan D3 Teknik yang belum sempat dapat kerja tetap. Pagi dia jadi kurir freelance, sore jadi joki tugas teman, malam… malam adalah waktu miliknya sendiri. Di situlah biasanya ia rebahan, mendengarkan kipas angin berdecit, dan memikirkan cara untuk besok tetap bisa makan tanpa harus minjem lagi.
Ada satu malam yang dinginnya gak biasa. Hujan kecil turun dari sore, dan stok mie instan tinggal satu bungkus. Biasanya Rafi akan masak, tambah cabe, tambah sedikit saos biar rasa sedihnya gak ikut termasak. Tapi malam itu dia diam. Duduk. Menatap layar HP-nya. Scroll TikTok. Bosan. Buka Instagram. Cuma liat orang pamer makanan, pamer liburan, pamer “healing”. Ia senyum pahit.
Dan entah kenapa, jempolnya membuka sebuah link alternatif yang dulu ia sudah daftar: jadwal188. Tempat dia pernah main slot gacor sekali dua kali. Gak serius. Cuma pelarian. Tapi malam itu… dia butuh sesuatu yang lain. Sesuatu yang bisa memberi rasa bahwa “gue masih bisa ngelakuin sesuatu.”
Saldo di akun itu masih ada — sisa Rp17.000. Jumlah yang terlalu tanggung buat GoFood, terlalu kecil untuk ditabung, tapi cukup untuk satu sesi spin sederhana.
Dia pilih game paling simpel. Visualnya cerah. Musiknya tenang. Ia tekan tombol spin seperti orang yang gak punya apa-apa lagi untuk dikontrol. Dunia luar terlalu gelap, dan ini satu-satunya layar yang masih bisa dia atur.
Putaran pertama — kosong.
Putaran kedua — dua scatter.
Putaran ketiga — tiga scatter muncul. Free Spin aktif.
Rafi diam. Jantungnya berdetak lebih cepat, bukan karena berharap besar, tapi karena setidaknya… ada sesuatu yang terjadi malam ini.
Putaran demi putaran berjalan. Di detik ke-7 dari bonus itu, muncul petir. Multiplier 100x.
Total kemenangan: Rp540.000.
Ia tidak bersorak. Tidak loncat kegirangan. Ia hanya menunduk. Nafasnya berat. Lalu ia buka dompet digitalnya, tarik uangnya, dan menatap layar ponsel sejenak.
Malam itu, dia tetap makan mie instan. Tapi bukan karena gak ada pilihan.
Kali ini, dia makan perlahan. Tidak terburu-buru. Seolah ingin bilang ke semesta: “Gue masih di sini.”
Uang itu tidak mengubah hidupnya. Tapi cukup untuk beli beras. Bayar kontrakan yang udah nunggak. Dan traktir kopi hitam buat dirinya sendiri di warkop dekat kos.
Rafi tahu, jadwal188 bukan jalan keluar dari semua masalahnya. Tapi di malam ketika semuanya terasa beku, dan rasa dari mie instan pun sudah terlalu sering diulang, putaran kecil itu memberinya satu hal penting: rasa bahwa ia masih punya pilihan.
Dan dalam dunia yang makin sulit ditebak, kadang… itu lebih dari cukup.
Cerita ini bisa jadi tentang siapa saja. Tentang lo. Tentang teman lo. Tentang kita semua yang sedang bertahan diam-diam, menunggu sedikit kejutan baik di antara rutinitas dan kelelahan.
Dan kalau lo pernah merasa sendirian di malam panjang, mungkin lo juga ngerti kenapa jadwal188 bukan sekadar situs. Tapi kadang… tempat istirahat paling jujur sebelum besok mulai lagi.
Tinggalkan Balasan